“Outing Class Penuh Makna: RA Nurul Fattah Trenggalek Jelajahi Dunia Kakao dan Kreativitas di Kampung Coklat”
Trenggalek, 17 November 2025 — Suasana cerah menyambut rombongan RA Nurul Fattah Trenggalek ketika mereka tiba di destinasi edukatif Kampung Coklat, salah satu pusat wisata pembelajaran di Jawa Timur yang menawarkan pengalaman langsung mengenal tanaman kakao dan proses pembuatan cokelat. Kegiatan outing class ini menjadi momen istimewa bagi anak-anak, guru, serta orang tua pendamping karena dikemas secara interaktif dengan pendekatan Pembelajaran Mendalam melalui tiga pilar inti: Memahami, Mengaplikasi, dan Merefleksi.
Kegiatan ini telah dirancang sebagai bagian dari program edukatif tahunan RA Nurul Fattah yang bertujuan mengajak peserta didik belajar langsung dari lingkungan sekitar. Tidak hanya memberikan hiburan, outing class ini juga menjadi media untuk memperluas pengetahuan dan mengembangkan keterampilan psikomotorik peserta didik melalui aktivitas langsung di alam terbuka.
Kegiatan ini telah dirancang sebagai bagian dari program edukatif tahunan RA Nurul Fattah yang bertujuan mengajak peserta didik belajar langsung dari lingkungan sekitar. Tidak hanya memberikan hiburan, outing class ini juga menjadi media untuk memperluas pengetahuan dan mengembangkan keterampilan psikomotorik peserta didik melalui aktivitas langsung di alam terbuka.
Tahap Memahami: Mengenal Tanaman Kakao dari Dekat
Perjalanan belajar anak dimulai di area Tani Modern, tempat mereka diperkenalkan dengan berbagai jenis tanaman termasuk tanaman kakao yang menjadi ikon utama Kampung Coklat. Para pemandu menjelaskan bahwa cokelat yang sering mereka nikmati berasal dari buah kakao yang melalui proses panjang sebelum dapat diolah menjadi makanan manis favorit anak-anak. Anak-anak dengan penuh rasa ingin tahu mengamati proses pembibitan kakao, mulai dari cara memilih benih unggul hingga teknik menanam bibit agar tumbuh dengan baik. Mereka diperlihatkan bentuk daun dan batang tanaman kakao, lalu diajak mengenali berbagai jenis buah kakao berdasarkan warna dan ukuran. Salah satu momen yang paling menarik adalah ketika pemandu memetik buah kakao matang untuk ditunjukkan kepada anak-anak. Dengan mata berbinar, mereka menyaksikan bagaimana buah tersebut dibelah untuk memperlihatkan biji-biji kakao yang dilapisi daging buah berwarna putih. Banyak dari mereka baru pertama kali melihat langsung bagian dalam buah kakao. Kegiatan ini menjadi pengalaman visual dan sensorik yang kuat, sebab anak-anak tidak hanya mendengar penjelasan tetapi juga melihat, menyentuh, bahkan mencium aroma buah kakao. Pada tahap Memahami ini, anak-anak belajar tentang asal-usul cokelat, memahami bentuk tanaman kakao, proses pembibitan, hingga bagaimana buah kakao dipetik dari pohonnya.Tahap Mengaplikasi: Belajar dengan Melakukan
Memasuki tahap kedua dalam Pembelajaran Mendalam, yaitu Mengaplikasi, suasana semakin hidup. Anak-anak diajak untuk mempraktikkan secara langsung apa yang baru saja mereka pelajari. Dengan panduan instruktur, mereka mencoba menanam bibit kakao ke dalam media tanam. Aktivitas ini tidak hanya memberikan sensasi baru dalam belajar, tetapi juga mengembangkan kemampuan motorik halus, koordinasi tangan-mata, dan keberanian untuk mencoba hal baru. Selain menanam, peserta didik juga mendapat kesempatan unik: mencicipi daging buah kakao yang masih segar. Banyak anak-anak memberikan respons spontan penuh kejutan karena rasa daging buah kakao ternyata manis dan segar, berbeda dari rasa cokelat yang biasanya mereka kenal. Momen ini menambah pemahaman bahwa bahan dasar cokelat sebenarnya melalui proses fermentasi dan pengolahan yang panjang sebelum menjadi makanan lezat. Kegiatan berlanjut dengan sesi yang paling ditunggu oleh anak-anak: Cooking Class. Dalam kelas kreatif ini, mereka belajar menghias cokelat dengan berbagai topping dan warna sesuai imajinasi masing-masing. Anak-anak terlihat sangat antusias, bahkan beberapa di antara mereka menunjukkan kreativitas yang luar biasa dengan menciptakan bentuk-bentuk unik dari lelehan cokelat. Salah satu kegiatan yang membuat suasana semakin ceria adalah saat anak-anak menikmati cokelat fountain. Mereka mencelupkan marshmallow atau biskuit kecil ke dalam aliran cokelat hangat yang lembut. Tawa ceria dan ekspresi penuh kebahagiaan menghiasi setiap sudut ruangan. Setelah sesi Cooking Class selesai, setiap peserta didik mendapatkan minuman cokelat sebagai penyegar. Minuman ini dibagikan secara merata sebagai bentuk apresiasi dan memeriahkan kegiatan outing class yang kaya pengalaman ini.
Tahap Merefleksi: Mengikat Makna dari Pengalaman
Setelah serangkaian aktivitas yang padat, anak-anak diajak menuju ruang terbuka untuk melakukan kegiatan Merefleksi, tahap ketiga dari Pembelajaran Mendalam. Dalam sesi ini, mereka duduk melingkar bersama guru dan pemandu untuk mengingat kembali apa saja yang telah mereka pelajari sepanjang hari. Guru memandu mereka dengan pertanyaan sederhana seperti: “Bagaimana bentuk buah kakao?”, “Apa yang paling kalian sukai dari kegiatan hari ini?”, atau “Bagaimana proses cokelat dibuat?” Melalui refleksi ini, anak-anak berusaha menghubungkan pengalaman visual dan praktik langsung dengan pemahaman yang mereka bangun sejak tahap pertama. Mereka belajar bahwa cokelat yang sering mereka makan melewati proses panjang mulai dari pembibitan kakao, perawatan tanaman, pemanenan, fermentasi biji, pengeringan, pengolahan di pabrik, hingga akhirnya menjadi produk siap konsumsi. Pada momen ini, anak-anak juga belajar tentang pentingnya menghargai makanan serta memahami bahwa di balik setiap makanan yang mereka nikmati terdapat kerja keras banyak orang.Pernyataan Kepala RA Nurul Fattah: Outing Class untuk Kembangkan Psikomotorik Anak
Kegiatan edukatif ini mendapatkan apresiasi yang sangat positif dari Kepala RA Nurul Fattah, Ibu Nafis Shofiana, S.Pd.I. Beliau menyampaikan bahwa outing class merupakan bagian penting dari strategi pembelajaran di RA Nurul Fattah karena memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak untuk belajar dari alam dan lingkungan sekitar. Dalam sambutannya, beliau menegaskan: “Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan outing class yang bersifat edukatif dan langsung berhubungan dengan alam seperti berkebun, observasi lingkungan, atau bermain sambil belajar di luar ruangan. Di Kampung Coklat, anak-anak bisa belajar secara nyata tentang proses tanaman kakao hingga menjadi cokelat. Aktivitas seperti ini sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa.” Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan di luar ruangan membantu anak mengembangkan kemandirian, keberanian, kepekaan lingkungan, serta kemampuan sosial karena mereka berinteraksi langsung dengan teman dan instruktur di tempat wisata edukatif.


